Cara Memelihara Kelomang Agar Tidak Cepat Mati

Di Indonesia, Kelomang diperjualbelikan untuk hewan peliharaan. Banyaknya orang yang tertarik untuk memeliharanya karena memiliki cangkang yang unik dan beragam.

Akan tetapi sebagian orang belum paham bagaimana cara memelihara kelomang dengan baik. Karena jika perawatan yang diberikan kurang tepat maka bisa membuat kelamang menjadi sakit bahkan bisa sampai mati. Dikutip dari website Faunanesia, berikut ini adalah cara memelihara kelomang agar tidak mudah mati.

1. Pelihara Beberapa Kelomang

Agar bisa bertahan hidup lama kelomang memerlukan teman. Namun jika kelomang berada dalam satu wadah maka akan berkelahi karena memperebutkan cangkang.

Sehingga untuk solusinya kamu bisa pilih kelomang yang ukurannya tak sama. Jadi ini akan meminimalkan potensi saling berebut cangkang.

2. Menyiapkan Tempat yang Sesuai

Bagi para penghobi bahkan memakai akuarium yang sudah dilengkapi dengan menggunakan heater untuk tempat hidup kelomang. Selain itu bisa juga gunakan baskom maupun ember untuk tempat pemeliharaannya.

Jangan lupa untuk membuat suasana ember atau baskom tersebut mirip dengan suasana saat dipantai. Caranya bisa dengan memasukkan lapisan pasir dengan kedalaman 5-10 cm. Ini tergantung dari ukuran kelomang yang akan dipelihara.

Adapun bahan akuarium yang sering digunakan bahan kaca maupun plastik. Dan disarankan agar menggunakan akuarium yang memiliki tutup.

Akuarium yang mempunyai tutup ini maka memiliki suhu serta kelembapan yang lebih terjaga dibanding jika tidak menggunakan tutup.

Selain itu dengan menggunakan tutup maka bisa membantu untuk mengurangi lumut dan kuman-kuman yang bisa menjadi penyebab penyakit serta kematian kelomang. Ini bisa ditandai oleh sering bau musty serta bau pesing amonia.

3. Pemberian Tempat Makan dan Minum

Untuk tempat pakan kelomang ini bisa memakai mangkuk kecil yang tidak menggunakan bahan dari logam. Kamu bisa menyiapkan tiga buah mangkuk sebagai tempat makan, tempat minum serta tempat untuk air asin.

Dalam hal makan dan minum ini, kelomang tidak terlalu rakus. Kelomang juga lebih menyukai makanan yang manis. Misalnya kelapa, labu siam, tebu, rambutan, apel dan lain-lain,

Makanan tersebut juga perlu diganti untuk menjaga kesegarannya setiap 3 kali/hari.

Kemudian untuk minumannya bisa diberikan dua wadah yaitu air sumur serta air sumur yang diberi garam kasar. Hindari menggunakan air PDAM karena didalamnya mengandung kaporit.

4. Perlindungan dari Semut

Saat kelomang dipelihara dirumah, musuh utamanya yaitu semut. Bersama dengan koloninya, semut bisa menyerang dengan cepat kelomang.

Agar kelomang terhindar dari semut maka kamu bisa goreskan kapur ajaib disekitar wadahnya. Lakukan secara hati-hati saat menggoreskan kapur agar debunya tak bisa masuk ke wadah.

5. Pemeliharaan dengan Benar

Kelomang ini bisa saja dimainkan. Namun ingat, saat memainkan kelomang sebaiknya tidak lebih dari 30 menit karena bisa menimbulkan stres pada kelomang.

Kemudian untuk kelomang yang sedang bersembunyi di dalam pasir sebaiknya biarkan saja. Karena memang sifat hidup kelomang yang suka berdiam diri. Oleh karena itulah kelomang juga disebut dengan kepiting pertapa.

Saat kelomang bersembunyi untuk waktu yang lama maka biasanya sedang melakukan proses pergantian kulit.

6. Sediakan Cangkang Baru

Untuk melindungi tubuhnya yang lunak maka kelomang memiliki cangkang. Namun cangkang yang digunakan tak dibuat sendiri akan tetapi diambil dari siput laut.

Dan seiring dari waktu ke waktu maka kelomang juga akan tumbuh menjadi makin besar. Dan cangkang yang dipakainya tidak akan muat lagi.

Jadi jika kita sedang memeliharanya maka sediakan cangkang yang pas untuk kelomang tersebut.