Gresik merupakan salah satu kabupaten di pesisir Jawa Timur. Gresik adalah kota dimana pabrik semen pertama kali didirikan dan dikenal sebagai Semen Gresik. Pada masa kolonial, daerah itu disebut Glisse. Berkembangnya wilayah ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Berikut sejarah asal usul Kota Gresik
Sejarah Singkat Kota Gresik
Gresik telah dikenal sejak abad ke-11 dan telah berkembang menjadi pusat perdagangan yang membentang tidak hanya antar pulau tetapi juga di berbagai negara. Selain itu, Gresik telah menonjol sejak perkembangan Islam di Jawa. Fatima Binti Maimun dan Syekh Maurana Malik Ibrahim yang menjadi tokoh menyebarkan Islam di Gresik.
Berkat keramahannya, banyak yang bersemangat untuk masuk Islam. Ibrahim terus berkarya melalui perdagangan. Perdagangan memungkinkan tokoh ini untuk lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat luas, termasuk raja dan bangsawan yang berpartisipasi dalam kegiatan perdagangan sebagai pedagang.
Maulana Malik Ibrahim mengunjungi ibu kota Majapahit di Trowulan setelah mengukuhkan diri. Kedatangan Ibrahim disambut oleh Raja Majapahit. Bahkan, Raja Majapahit memberinya tanah di pinggiran kota Gresik, yang sekarang dikenal sebagai desa Gapura. Ibrahim yang berperan menyebarkan agama Islam di kota Gresik dikenal sebagai Sunang Gresik.
Beragam Versi Asal Usul Kota
Terdapat banyak versi yang menjelaskan tentang asal usul Kota Gresik, selain dari penyebaran agama, pada periode kolonial dijelaskan bahwa nama gresik berawal dari kedatangan bangsa China diwilayah tersebut. Wilayah tersebut awalnya diberi nama kampung kotor dan kemudian diganti dengan nama kampung baru yang disebut T’sin T’sun.
Dari perbedaan sumber referensi yang memunculkan nama Gresik, nama Giri Gisik akhirnya paling populer di kotamadya. Gisik atau pantai menjadi terkenal karena mencocokkan fitur geografis kabupaten Gresik dengan Gili yang berarti perbukitan. Giri Gisik akhirnya menjadi Gresik. Gresik dikenal dalam percakapan sehari-hari masyarakat.